Latest News

Demam Berdarah Dengue (DBD)

Apakah yang disebut Demam Berdarah Dengue?
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam bahasa medisnya disebut Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)} adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang mana menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdaran.

Pembawa virus Dengue
nyamuk_demam_berdarahVector atau pembawa virus ini yaitu nyamuk Aedes aegypti. Penyebaran jenis ini sangat luas, meliputi hampir semua daerah tropis di seluruh dunia. Sebagai pembawa virus dengue, Aedes aegypti merupakan pembawa utama (primary vector) dan bersama Aedes albopictus menciptakan siklus persebaran dengue di desa dan kota. Mengingat keganasan penyakit demam berdarah, masyarakat harus mampu mengenali dan mengetahui cara-cara mengendalikan jenis ini untuk membantu mengurangi persebaran penyakit demam berdarah. Terjadinya penularan virus Dengue tidak dapat dilepaskan dari keberadaan vektornya, karena tanpa adanya vektor tidak akan terjadi penularan.

Bila nyamuk Aedes menghisap darah manusia yang sedang mengalami Demam Berdarah Dengue maka nyamuk tersebut terinfeksi oleh virus Dengue dan menjadi nyamuk yang infektif maka akan infektif selamanya. Selain itu nyamuk betina yang terinfeksi dapat menularkan virus ini pada generasi selanjutnya lewat ovariumnya tapi hal ini jarang terjadi dan tidak banyak berperan dalam penularan pada manusia. Virus yang masuk dalam tubuh nyamuk membutuhkan waktu 8-10 hari untuk menjadi nyamuk infektif bagi manusia dan masa tersebut dikenal sebagai masa inkubasi eksternal.
Nyamuk Aedes aegypti dewasa memiliki ukuran sedang dengan tubuh berwarna hitam kecoklatan. Tubuh dan tungkainya ditutupi sisik dengan gari-garis putih keperakan. Di bagian punggung (dorsal) tubuhnya tampak dua garis melengkung vertikal di bagian kiri dan kanan yang menjadi ciri dari spesies ini. Sisik-sisik pada tubuh nyamuk pada umumnya mudah rontok atau terlepas sehingga menyulitkan identifikasi pada nyamuk-nyamuk tua. Ukuran dan warna nyamuk jenis ini kerap berbeda antar populasi, tergantung dari kondisi lingkungan dan nutrisi yang diperoleh nyamuk selama perkembangan. Nyamuk jantan dan betina tidak memiliki perbedaan dalam hal ukuran nyamuk jantan yang umumnya lebih kecil dari betina dan terdapatnya rambut-rambut tebal pada antena nyamuk jantan. Kedua ciri ini dapat diamati dengan mata telanjang.
Untuk genus Aedes ciri khasnya bentuk abdomen nyamuk betina yang lancip ujungnya dan memiliki cerci yang lebih panjang dari cerci nyamuk lainnya. Nyamuk dewasa mempunyai ciri pada tubuhnya yang berwarna hitam mempunyai bercak-bercak putih keperakan atau putih kekuningan, dibagian dorsal dari thorak terdapat bercak yang khas berupa 2 garis sejajar di bagian tengah dan 2 garis lengkung di tepinya. Aedes albopictus tidak mempunyai garis melengkung pada thoraknya. Larva Aedes mempunyai bentuk siphon yang tidak langsing dan hanya memiliki satu pasang hair tuft serta pecten yang tumbuh tidak sempurna dan posisi larva Aedes pada air biasanya membentuk sudut pada permukaan atas.
Nyamuk betina meletakkan telurnya di atas permukaan air dalam keadaan menempel pada dinding tempat perindukannya. Telur Aedes aegypti mempunyai dinding yang bergaris-garis dan membentuk bangunan menyerupai gambaran kain kasa. Seekor nyamuk betina dapat meletakkan rata-rata sebanyak 100 butir telur tiap kali bertelur. Pertumbuhan dari telur sampai menjadi dewasa memerlukan waktu kira-kira 9 hari.

Aedes aegypti bersifat diurnal atau aktif pada pagi hingga siang hari. Penularan penyakit dilakukan oleh nyamuk betina karena hanya nyamuk betina yang mengisap darah. Hal itu dilakukannya untuk memperoleh asupan protein yang diperlukannya untuk memproduksi telur. Nyamuk jantan tidak membutuhkan darah, dan memperoleh energi dari nektar bunga ataupun tumbuhan. Jenis ini menyenangi area yang gelap dan benda-benda berwarna hitam atau merah. Demam berdarah kerap menyerang anak-anak karena anak-anak cenderung duduk di dalam kelas selama pagi hingga siang hari dan kaki mereka yang tersembunyi di bawah meja menjadi sasaran empuk nyamuk jenis ini.
Nyamuk dewasa betina mengisap darah manusia pada siang hari yang dilakukan baik di dalam rumah ataupun luar rumah. Pengisapan darah dilakukan dari pagi sampai petang dengan dua puncak yaitu setelah matahari terbit (08.00-10.00) dan sebelum matahari terbenam (15.00-17.00)
Telur Aedes aegypti tahan kekeringan dan dapat bertahan hingga 1 bulan dalam keadaan kering. Jika terendam air, telur kering dapat menetas menjadi larva. Sebaliknya, larva sangat membutuhkan air yang cukup untuk perkembangannya. Kondisi larva saat berkembang dapat memengaruhi kondisi nyamuk dewasa yang dihasilkan. Sebagai contoh, populasi larva yang melebihi ketersediaan makanan akan menghasilkan nyamuk dewasa yang cenderung lebih rakus dalam mengisap darah. Sebaliknya, lingkungan yang kaya akan nutrisi menghasilkan nyamuk-nyamuk.

Gejala Demam Berdarah Dengue
Gejala pada demam berdarah dengue ini pada umumnya mirip dengan gejala-gejala yang ditimbulkan oleh infeksi virus lainnya, tetapi ada beberapa gejala khas dari demam berdarah dengue ini.
1.        Demam tinggi mendadak 2-7 hari. Kadang kala demam bersifat bifasik (seperti pelana kuda), yakni panas akan turun di hari ke-3 atau ke-4 tetapi hari berikutnya naik lagi.
2.        Ruam pada kulit
3.        Nyeri belakang mata
4.        Adanya perdarahan dengan tanda-tanda adanya bintik-bintik merah pada kulit, adanya mimisan, dan muntah darah
5.        Pada pemerikasaan akan ditemukan uji tourniquet positif dan pada pemeriksaan laboratorium jumlah trombosit < 100.000/ul
Demam Berdarah Dengue (DBD)

Masa kritis dari demam berdarah yaitu demam hari ke 3 sampai ke 7, dimana suhu akan turun namun tidak berarti orang tersebut sembuh. Oleh karena itu perlu diperhatikan apakah ada tanda-tanda bahaya yang menunjukkan Gejala Demam Berdarah (DBD) yang parah, seperti:     
1.        Sakit perut hebat     
2.        Muntah terus menerus     
3.        Gusi berdarah     
4.        Muntah darah     
5.        Nafas cepat     
6.        Kelelahan / gelisah
Ketika Demam Berdarah yang parah ini dicurigai, maka pasien harus dilarikan ke UGD Rumah Sakit terdekat, karena akan berpotensi menyebabkan: Kebocoran plasma yang dapat menyebabkan shock dan / atau akumulasi cairan dengan / tanpa gangguan pernapasan; Pendarahan yang hebat, baik yang terlihat ataupun tidak Gangguan organ berat.


Cara pemberantasan Demam Berdarah Dengue
Pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang tepat, yaitu:
1.        Lingkungan
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), dengan 3M yaitu menguras bak mandi/penampungan air sekurang-kurangnya sekali seminggu, mengganti dan menguras vas bunga dan tempat minum burung seminggu sekali, menutup dengan rapat tempat penampungan air, mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas dan ban bekas di sekitar rumah.
pemberantasan DBD 

2.        Biologis
Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan pemakan jentik (ikan adu/ikan cupang).
3.        Kimiawi
Cara pengendalian ini antara lain dengan pengasapan (fogging) menggunakan malathion dan fenthion, berguna untuk mengurangi kemungkinan penularan sampai batas waktu tertentu. Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat penampungan air seperti gentong air, vas bunga, kolam, dan lain-lain.Fogging merupakan salah satu bentuk upaya untuk dapat memutus rantai penularan. Selain itu untuk menghindari gigitan nyamuk bisa menggunakan obat-obat pemberantas nyamuk seperti lotion nyamuk atau obat-obat pemberantas nyamuk lainnya. 

0 Response to "Demam Berdarah Dengue (DBD)"