Latest News

Penyakit Diabetes Militus Atau Kencing Manis

Apa itu Diabetes Militus?
Diabetes militus atau lebih dikenal dengan kencing manis merupakan penyakit gangguan  metabolisme dimana tubuh penderitanya tidak bisa secara otomatis dapat mengendalikan kadar gula didalam darah. Dalam keadaan normal pankreas yang menghasilkan hormon insulin, dimana hormon insulin tersebut sangat berperan dalam pembakaran dan penyerapan glukosa oleh sel, sebagai penyeimbang glukosa didalam darah, membantu sel menyimpan tenaga atau energi, membantu proses penyimpanan glukosa berlebihan dalam bentuk lemak didalam hati. Pada penderita diabetes militus pankreasnya mengalami gangguan dalam produksi hormon insulin sehingga semua fungsi dari hormon insulin dalam pengaturan kadar gula dalam darahpun mengalami gangguan sehingga terjadilah peningkatan kadar gula dalam darah.
Diabetes Militus Kencing Manis


Tanda dan gejala Diabetes militus
1. Poliuria atau sering buang air kecil terutama dimalam hari.
2. Polidipsia atau sering merasa haus
3. Polifagia atau cepat merasa lapar
4. Turun berat badan secara drastis
5. Mudah kelelahan
6. Penglihatan kabur
7. Sering kesemutan di kaki dan tangan
8. Penglihatan kabur
9. Apabila ada luka sukar sembuh sehingga luka infeksi dan menimbulkan gangren.

Klasifikasi Diabetes Militus
1. Diabetes Tipe 1
Diabetes tipe 1 ini dikenal juga dengan Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM), pada DM tipe 1 ini terjadi karena kerusakan sel b pankreas (reaksi autoimun). Apabila kerusakan sel beta telah mencapai 80--90% maka gejala DM mulai muncul.  Sebagian besar penderita DM tipe 1 mempunyai antibodi yang menunjukkan adanya proses autoimun, dan sebagian kecil tidak terjadi proses autoimun. Kondisi ini digolongkan sebagai tipe 1 idiopatik. Sebagian besar (75%) kasus terjadi sebelum usia 30 tahun, tetapi usia tidak termasuk kriteria untuk klasifikasi.
2. Diabetes Tipe 2
Diabetes tipe 2 ini juga disebut Non insulin dependent Diabetes Mellitus (NIDDM). Pada diabetes ini terjadi penurunan kemampuan insulin bekerja di jaringan perifer (insulin resistance) dan disfungsi sel beta. Akibatnya, pankreas tidak mampu memproduksi insulin yang cukup untuk mengkompensasi insulin resistan. Kedua hal ini menyebabkan terjadinya defisiensi insulin relatif. Gejala minimal dan kegemukan sering berhubungan dengan kondisi ini,yang umumnya terjadi pada usia > 40 tahun. Kadar insulin bisa normal, rendah, maupun tinggi, sehingga penderita tidak tergantung pada pemberian insulin.
3. Diabetes militus Gestasional
Diabetes ini terjadi pada kehamilan dimana pada kehamilan normal yang disertai dengan peningkatan insulin resistan (ibu hamil gagal mempertahankan euglycemia). Faktor risiko terjadinya GDM: riwayat keluarga DM, kegemukan, dan glikosuria. GDM ini meningkatkan morbiditas neonatus, misalnya hipoglikemia, ikterus, polisitemia, dan makrosomia. Hal ini terjadi karena bayi dari ibu GDM mensekresi insulin lebih besar sehingga merangsang pertumbuhan bayi dan makrosomia. Frekuensi GDM kira-kira 3--5% dan para ibu tersebut meningkat risikonya untuk menjadi DM di masa mendatang. 
4. Diabetes Tipe Lain
Subkelas DM di mana individu mengalami hiperglikemia akibat kelainan spesifik (kelainan genetik fungsi sel beta), endokrinopati (penyakitCushing’s , akromegali), penggunaan obat yang mengganggu fungsi sel beta (dilantin), penggunaan obat yang mengganggu kerja insulin (b-adrenergik), dan infeksi/sindroma genetik.

Penanganan Diabetes Militus
Diabetes militus adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikendalikan dwngan gaya hidup sehat. pengendalian harus dilakukan seumur hidup. Gaya hidup itu termasuk dalam pengaturan pola makan dan olah raga. Jika input/masukan buruk, maka output/hasil akan buruk, demikian pula bila makan melebihi diet yang ditentukan, maka kadar gula darah akan meningkat. Olahraga merupakan faktor penting dalam pengendalian diabetes militus ini karena diperlukan untuk membakar kadar gula berlebih yang ada dalam darah.
Selain pola makan dan olahraga Obat adalah hal yang penting untuk penderita diabetes milotus ini.tetapi bila kadar gula darah telah turun dengan meminum obat, bukan berarti telah sembuh, tetapi harus konsultasi dengan dokter apakah tetap meminum obat dengan kadar yang tetap atau meminum obat yang sama dengan kadar yang diturunkan atau minum obat yang lain.

Dalam berdiet pasien harus tahu tentang indeks glikemik, yaitu naiknya kadar gula darah setelah makan makanan tertentu seberat 100 gram dibandingkan dengan minum 100 gram glukosa dimana kenaikan gula darah akibat minum glukosa tersebut dinilai 100 dan makanan tersebut di bawah 100, semakin jauh dari 100 dan mendekati nol semakin baik, artinya makanan tersebut memiliki indeks glikemik rendah dan dicerna (sangat) lambat dan kenaikan kadar gula darahnya tidak cepat. Tetapi yang terbaik adalah mengetahui muatan glikemik, yakni berapa banyak porsi hidrat arang (zat tepung) yang terkandung di sejumlah makanan tersebut dikalikan dengan indeks glikemiknya dan kemudian dibagi 100. Jadi kalau makan makanan dengan indeks glikemik rendah, tetapi dalam porsi yang besar, maka muatan glikemiknya menjadi tinggi dan tentu tidak baik bagi penderita diabetes.

2 Responses to "Penyakit Diabetes Militus Atau Kencing Manis"

  1. Sangat bermanfaat, mkasih info nya pak :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama sama add..doakan supaya tetap lancar sharenya...he2

      Hapus